Suka atau tidak suka, saat ini pendidikan S1 tidak lagi begitu berarti banyak.

Dahulu sekitar 20 tahun yang lalu, mungkin gelar S1 adalah akhir dari masa belajar sebagian besar orang. Tapi saat ini? Dengan kondisi jumlah manusia yang makin banyak, tidak dipungkiri lagi keadaannya sudah berubah total. Kompetisi yang kian ketat menuntut sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan spesifik dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tidak tanggung-tanggung S1 saja kini tidak cukup untuk sebagian besar bidang pekerjaan. Banyak yang membutuhkan dan mensyaratkan kemampuan pendidikan level S2 bahkan S3.

Nah, cara yang paling mudah untuk mendapatkan gelar S2 tentu saja dengan melanjutkan pendidikan yang sejalur dengan apa yang ditempuh di S1. Idealnya, seseorang kuliah dulu S1, lulus, kerja dulu 2 tahun di bidang yang ia mau, dan dengan demikian setelah 2 atau 3 tahun kerja dia bisa melamar beasiswa S2. Sebagian besar beasiswa S2 ada yang membutuhkan pengalaman bekerja selama 2 tahun minimal. Tapi jangan salah, ada juga beasiswa S2 yang bersedia memberikan beasiswa penuh kepada para fresh graduate S1 lho. Nah, jadi, terlepas dari kamu punya pengalaman kerja atau tidak selagi kamu sudah lulus S1, kamu bisa memperjuangkan beasiswa S2 untuk lanjut sekolah gratis.

Tidak seperti Beasiswa untuk S2 dan S3 yang melimpah jumlahnya, beasiswa untuk S1 walau ada tapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Dan juga persyaratan untuk beasiswa S1 ini agak rumit biasanya, faktornya adalah ujian nasional kita yang belum diakui dunia internasional. Kecuali kamu sekolah di sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge, biasanya akan diminta lagi sertifikat baik itu O Level, A Level, atau mungkin International Baccalaureate. Sebagai solusi, kamu bisa intip peluang beasiswa S1 di negara asia seperti Jepang atau Taiwan, alih alih memaksakan ke Eropa kalau syaratnya terlalu berat.

Oke, kembali ke topik beasiswa S2 dan S3. Kedua macam beasiswa ini mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris yang diakui internasional. Saat ini ujian yang diakui internasional itu adalah IELTS dan TOEFL iBT. IELTS adalah ujian dari Cambridge, British Council dan IDP Australia dan berlaku di seluruh dunia. TOEFL iBT adalah ujian dari ETS Amerika. Biaya ujian ini 3 juta untuk IELTS dan 3.4 – 3.6 juta untuk TOEFL iBT. Biasanya sih, TOEFL iBT ini lebih direkomendasikan buat yang mau ke Amerika, guys, walaupun dia juga acceptable sih di seluruh dunia.

Nah yang wajib banget kamu ketahui adalah, untuk S2 itu IELTS biasanya diperlukan nilai overall 6.5 dari skala 9.
iBT biasanya diperlukan nilai 80 dari skala 120.
Untuk S3 biasanya diperlukan nilai 7.0 dari IELTS dan 90/100 untuk iBT.

Nah, karena biaya ujian ini mahal, kamu akan rugi banget kalo langsung ujian tanpa persiapan lebih dahulu. Bisa bisa, nilai kamu gak cukup, dan sertifikat kamu gak ngaruh buat beasiswa manapun, alias mubazir.

Maka dari itu, sebaiknya sebelum kamu ikut ujian resmi IELTS dan TOEFL, mendingan kamu persiapin dulu baik-baik IELTS dan TOEFL kamu.
Nah, sekarang mba kasih tahu nih. Naekin nilai IELTS dan TOEFL itu gak gampang kalo bahasa Inggris kamu masih level basic.

Ayo kita sedikit liat pemetaan kompetensi bahasa inggris orang Indonesia yuk.

Level CEFR Band IELTS Band TOEFL Level
A1 1 – 2 0 Beginner
A2 3 20 Elementary
B1 4 31 Elementary
B1 4.5 32-34 Pre Intermediate
B1 5 35-45 Pre Intermediate
B2 5.5 46-59 Intermediate
B2 6 60-78 Intermediate
B2 6.5 79-93 Intermediate Plus
C1  7 94-101 Upper Intermediate
C1 7.5 102-109 Advanced
C1 8 110-114 Advanced
C2 8.5 115-117 Proficient
C2 9 118-120 Proficient

Nah, sekarang gini, nilai ini adalah nilai Overall.

Kalo IELTS ada 4 ujian Listening, Reading, Speaking, Writing yang semuanya ditambahin dibagi 4 akan didapat nilai overall kamu. Misal nilai L kamu 7, R kamu 7, S kamu 6 W kamu 6, maka overall kamu 6.5.

iBT juga gitu, misal Nilai L kamu 20, R kamu 20, S kamu 20, dan W kamu 20, maka overall kamu 80.

Sekarang kamu berharap bisa dapat nilai level C1 atau band 7 untuk bisa beasiswa S2.

PAHAMI SKENARIO JAM BELAJAR REALISTIS YANG DIPERLUKAN.

Kalo sekarang nilai kamu masih band 4, ini artinya kamu butuh setidaknya 400 jam belajar terpandu ahli sebelum kamu bisa sampai ke band 7.

Kalo sekarang nilai kamu masih band 5, ini artinya kamu butuh setidaknya 200 jam belajar terpandu ahli (Guided Learning Hours).

Kalo sekarang nilai kamu sudah band 6, ini artinya mungkin kamu butuh sekitar 100 jam belajar terpandu ahli untuk bisa sampai band 7.

Kalo sekarang nilai kamu sudah 6.5, ini artinya mungkin kamu butuh sekitar 50 jam belajar terpandu ahli untuk bisa sampai band 7.

Untuk mengetahui nilai kamu sekarang di berapa, kamu perlu melakukan namanya uji mock test, yaitu ujian pura-pura dengan soal yang sama standar kualitasnya dengan ujian asli, dan tentu saja kamu harus gunakan timer agar sesuai ujian riilnya dan diawasi, juga mock test kamu harus dinilai oleh ahlinya IELTS.

Baru lah kamu bisa tahu nilai kamu saat ini di level apa, dan kamu bisa perkirakan berapa lama jam belajar realistis yang kamu butuhkan.

Nah, lalu sekarang kenapa persiapan mesti dengan ahli IELTS dan bayar (agak mahal)? Karena kalau kamu persiapan sendiri itu akan keteteran, karena gak tau apa dan bagaimana metode belajar yang efektif, ngga tau materi apa yang harus dipelajari, ngga tau cara menilai bagaimana, ngga bisa ngeliat kelemahan diri sendiri seperti apa, dan seterusnya dan seterusnya. Singkatnya belajar kamu gak akan jelas jalurnya dan kenaikan nilai kamu bakal jadi lama.

Ahli IELTS adalah orang orang yang memang berkecimpung di bidang ngajar IELTS dan TOEFL sejak lama, dan memang berdedikasi di membantu kalian untuk lulus dengan waktu sesingkatnya yang dimungkinkan. Ini adalah jasa ahli, dan sebagaimana jasa ahli ada harga yang harus dibayarkan. Standarnya sih kelas IELTS itu sekarang kalau tatap muka di kisaran 3 hingga 5 juta, dan kalau kelas zoom ya di kisaran 1.5 hingga 2.5 juta.

Hati-hati sebelum memutuskan untuk belajar IELTS atau TOEFL dengan sembarang institusi, karena ngga semua institusi atau pengajar itu bagus. Pinter-pinterlah kalian browsing dan baca sana sini cari tempat belajar IELTS yang rekomen. Rekomen sih cari guru yang perorangan ya, karena kalau institusi itu biasanya sekedar cari pengajar yang murah / guru fresh grad yang pengalamannya masih minim. Atau cuma menang bule / menang tempat saja. Jadi jelas ya kenapa investasi belajar IELTS itu berguna dan worth it, karena hal itu akan meningkatkan skill bahasa inggris dan kompetensi kamu yang membuka pintu peluang kamu untuk mendapatkan beasiswa sekolah S2 yang nilainya ratusan juta rupiah dari AAS, NZAS, LPDP, Fulbright, STUNED, Stipendium Hungaricum, VliR UOS, Korean Government Scholarship, Turkiye Burslari, dan banyak lagi badan / kampus pemberi beasiswa lainnya.

Semoga tulisan ringan ini bermanfaat.